SIMALUNGUN-Memasuki hari ke 11, pencarian terhadap dua orang warga Nagori Durian Banggal Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun yang dikabarkan tertimbun oleh lereng perbukitan Simarsolpah hingga hingga hari ini tak kunjung ditemukan, Kamis (26/10/2023)
“Tim gabungan telah berusaha semaksimal mungking untuk melakukan pencarian selama 11 hari namum tak kunjung ditemukan dan Tim gabungan secara resmi menghentikan kegiatan pencarian, ”ujar Koordinator Pos SAR Parapat Danau Toba, Hisar Turnip, Kamis (26/10/2023) malam
Hisar juga menyampaikan, pencarian dilakukan selama 11 hari dengan melibatkan empat unit Excavator dan anjing pelacak (K9) dari pihak Kepolisian Sumatera Utara, selain itu, Tim SAR gabungan juga berupaya untuk melakukan pencarian dengan cara manual
“Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi dan Smalungun , TNI, Polri dan Basarnas telah berupaya semaksimal mungking, akan tetapi hasilnya tak membuahkan hasil dan akhirnya pencarian secara resmi ditutup, ”terang Hisar Turnip
Baca juga:
Tony Rosyid: Demokrat, Berhentilah Meratap
|
Hisar Turnip juga menambahkan, Tim gabungan sudah berupaya maksimal dengan segala apa yang ada, namun tidak berhasil menemukan korban. kepada keluarga korban untuk selalu bersabar dan iklas menerima cobaan ini, "tambah Koordinator Pos SAR Parapat Danau Toba, Hisar Turnip
Sebelumnya, Minggu (15/10/2023) sekitar Pukul 10.30 Wib, Kedua pria tersebut dilaporkan tertimbun lereng bukit yang longsor saat melakukan perbaikan instalasi air disekitar bukit Simarsolpah Kabupaten Simalungun,
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 2 korban masing-masing Jan Rukun Saragih, 38, dan Jelmin Saragih, 56, warga Nagori Durian Banggal dinyatakan hilang dan diduga menjadi korban tanah longsor Bukit Simarsolpah. Keduanya merupakan dan dikenal sebagai petugas swadaya air minum di Nagori Durian Banggal